0
0
0
Biologi Kunyit

Kunyit, Kunir, Curcuma longa L. tercatat sebagai tanaman rempah dan herba yang dimanfaatkan manusia sejak masa lampau. Kunyit dimanfaatkan dalam seni kuliner di India dan dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Kunir secara luas juga dimanfaatkan sebagai pewarna alami. Kandungan kurkumin dalam kunyit memberikan efek kuning. Kebangkitan kunyit sebagai rempah dan herba saat ini sedang dalam momen yang baik dengan  ditemukannya banyak manfaat kunyit yang sejak lama telah digunakan dalam seni kuliner dan kesehatan kuno. Kunyit sejatinya telah digunakan sebagai rempah dan herba setidaknya 4500 tahun yang lampau.  Kunyit adalah salah satu bahan yang tercatat dalam  Ayurweda sebagai materi alam untuk kesehatan.  Pada saat ini, kunyit mendapat perhatian para ahli  karena kemampuannya untuk menyehatkan badan (De Guzman & Siemonsma, 1999, Krup et al., 2013).

Kunyit diduga berasal dari India dan Asia Tenggara, dan sampai saat ini kedua area tersebut adalah pusat dari populasi kunyit dunia. Kunyit adalah herba tahunan yang tubuh dan tersebar di area tropis. Kunyit akan tumbuh dengan baik pada area dengan kelembaban yang cukup dan panas. Kunyit sangat sensitif, terutama pada suhu rendah. Kunyit dapat secara mudah dibudidayakan, bahkan di kebun dan pekarangan rumah seringkali kunyit tumbuh dengan mudah tanpa pemeliharaan. Kunyit di kebun terutama tumbuh pada area dengan sinar matahari yang cukup-penuh. Kunyit dapat tumbuh pada lahan-lahan tanpa irigasi yang baik. Kunyit tidak dapat tumbuh pada tanah tergenang dan tanah masam.  Kunyit akan membentuk rimpang yang baik pada kodisi tanah yang gembur dan terdapat aerasi yang baik, dan sebaliknya akan sangat susah tumbuh pada area tanah lempung yang padat.

Batang tanaman kunyit adalah batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang. Rimpang berperan penting dalam perkembangbiakan vegetatif. Selaian itu, rimpang juga berfungsi sebagai tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan. Tipe daun kunyit adalah daun tunggal, bentuk bulat telur (lanset), ujung dan pangkal daun runcing dengan tepi daun rata. Daun memanjang dengan pertulangan menyirip berwarna hijau pucat. Bungan kunyit adalah bunga majemuk (De Guzman & Siemonsma, 1999).

Penelitian lapang yang dilakukan di India menyatakan bahwa kunyit yang tumbuh lingkungan kebun tumbuh bersama-sama gulma dari   94 tanaman dikotil dan  24 tanaman monokotil.  Diantara gulma-gulma tersebut, gulma terpenting adalah Parthenium hysterophorus, Merremia  hederacea,  Merremia  tridentata  dan  Conyza stricta (Pragada et al., 2011). Di kebun-kebun masyarakat, kunyit tumbuh liar dengan anekaragam gulma, seperti rumput bandotan, Eupathorium riparium dan Cyperus spp.

Ekonomi Kunyit

Kunyit dalam bentuk segar saat ini mempunyai harga yang kurang menguntungkan sehingga jarang dibudidayakan oleh petani dengan lahan terbatas. Hal ini tentunya sangat bertolak belakang dengan potensi kandungan kurkumin yang mempunyai nilai ekonomi besar. Harga kunir basah sangat bervariasi diantara daerah dan ketersediaan barang di pasar, namun demikian dibandingkan dengan komoditas rempah lainnya harga kunir relatif lebih rendah. Harga kunir basah terendah berkisar antara 2.500 per kg, dan kunir kering dapat mencapai 15.000 per kg.

Menarik untuk diperhatikan, permintaan India akan bahan baku kunyit akhir-akhir ini meningkat pesat. Tidak seperti di pasaran dalam negeri, harga kunyit untuk ekport sedikit agak baik. Kunyit kering untuk ekpor dapat dihargai  2 USD per kg kunyit kering. Pada tahun 2008-2009, ekport kunyit dari India dilaporkan meningkat, baik dari segi jumlah maupaun nilai transaksi yang terjadi. Peningkatan permintaan kunyit terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan industri farmasi dan permintaan kunyit untuk kesehatan. Ekspor utama kunyit di Asia terutama adalah UAE, Iran, Bangladesh, Malaysia dan Jepang. Selain India, negara-negara penghasil kunyit lainnya adalah Indonesia dan Myanmar. Indonesia mempunyai potensi besar sebagai pemain utama dalam perdagangan kunyit.

Kandungan kimia dan nutritif

Kunyit saat ini dikenal sebagai salah satu rempah dan herba berguna terutama karena kandungan kurkumin yang ada dalam rimpang tanaman. Kurkumin mempunyai daya dan sifat antiinflamantori yang kuat. Tidak seperti obat-obatan sintetik lainnya, kurkumin tidak memberikan efek racun yang membahayatakan tubuh.  Kurkumin adalah antioksidan yang dapat melindungi sel-sel sehat, khususnya sel-sel yang didapatkan di kolon dari resiko kanker. Kurkumin berperan dalam mengendalikan perkembangbiakan sel kanker dalam tubuh. Kurkumin juga diketahui berperan dalam penurunan kolesterol dan meningkatkan kesehatan hati (Krup et al., 2013).

Kurkumin adalah senyawa poli-fenolik yang terdapat dalam rhizome. Kurkumin adalah pigmen utama yang dapat menghasilkan warna kuning. Uji coba in vitro yang telah dilakukan terhadap khasiat kurkumin menyebutkan bahwa  kurkumin dapat bertindak dan mempunyai sifat sebagai sebagai anti kanker, antioksidan, antiartitik, anti amiloid, anti ischemic and anti inflamantori.

Selain kurkumin, rimpang dari kunyit dapat mengandug beragam minyak volatil, meliputi antara lain tumerone, atlantone, dan zingiberone. Komponen lainnya adalah gula, protein, dan resin (Akram et al., 2010). Secara lengkap, analisis terhadap nutrisi dari rimpang kunyit yang telah dilakukan oleh USA ditampilkan dalam table.

 

Pemanfaatan Kunyit

Kunyit telah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu. Dalam kitab Ayurweda disebutkan bahwa kunyit adalah rimpang penting dalam pengobatan masyarakat. Krup et al., (2013) menjelaskan bahwa dalam kitab Ayurweda, kunyit dimanfaatkan sebagai Dashemani Lekhaniya (emasiasi), Kusthagna (Anti-dermatosis), dan Visaghna (Anti racun). Sampai saat ini, India adalah negara yang sangat aktif mengkaji dan melaporkan pemanfaatan kunyit dari suku suku yang ada di daerahnya sebagai upaya untuk mencari nilai-nilai dan prospek penggunaan kunyit dalam dunia pengobatan modern. Hal ini juga secara tidak langsung mengukuhkan India sebagai pengguna kunyit terbesar di dunia.

Untuk pemakaian obat dalam, kunyit terkenal sebagai bahan jamu tradisional pada masyarakat Jawa. Berbagai laporan menyatakan bahwa kunyit digunakan sebagai :

  • obat  menurunkan tekanan darah,
  • menurunkan panas deman,
  • menghilangkan bau badan,
  • malaria,
  • diare,
  • dan gatal-gatal yang disebabkan oleh cacar air.
  • Selain itu juga dilaporkan digunakan sebagai pengobatan radang gusi, keputihan, dan telat datang bulan bagai perempuan.
  • Kunyit  diketahui mujarab dalam penyembuhan serangan Helicobacter pylori pada sistem pencernakan, dan diketahui dapat menghambat kanker saluran pencernakan.
  • Curcumin dapat mengikat logam berat seperti cadmium dan dengan demikian berperan dalam mereduksi toksisitas jaringan yang disebabkan oleh logam berat.
  • Kurkumin juga dilaporkan dapat dapat melindungi jaringan otak (Akram et al., 2010)

Kunyit telah lama dimanfaatkan dalam kesehatan dan pemeliharaan tubuh. Dalam dunia kosmetik, kesehatan kulit dan kecantikan, kunyit secara empiric dilaporkan untuk dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan luar, antara lain untuk :

  • menghilangkan jerawat,
  • menghilangkan noda bekas jerawat,
  • mengurangi kulit berminyak.
  • Selain itu, kunyit secara empirik digunakan untuk mencegah pengerutan kulit,
  • mengencangkan kulit,
  • mengangkat sel-sel kulit yang mati dan melembabkan kulit kering.
  • Kunyit juga digunakan dalam mengatasai rambut rontok.

Selain penggunaan medik, kunyit berperan dalam seni kuliner dan keperluan lainnya. Kurkumin memberikan efek warna kuning pada masakan dan dapat mengundang selera. Kunyit adalah pewarna alami untuk makanan, seperti pada nasi kuning yang telah dikenal secara luas di Indonesia. Tepung kunir dimanfaatkan secara luas sebagai bumbu, zat pewarna makanan dan pengawet. Berbagai masakan tradisional di Indonesia sangat bergantung kepada kunyit sebagai salah satu komponen bumbu penting dari seni kuliner lokal.

Kunyit dalam kebun-pekarangan rumah masyarakat

Berapa masyarakat sengaja mengebunkan kunyit di lahan yang dimilikinya untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri jamu. Pada kelompok masyarakat yang lain, kunyit sengaja ditanam secukupnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama sebagai rempah-rempah dalam penyiapan masakan sehari hari atau dalam membuat jamu tradisional. Tidak jarang kunyit tumbuh liar di kebun-kebun.

Kunyit biasanya ditanam disela-sela tanaman pokok pada kebun masyarakat. Di halaman rumah, kunyit bisanya tumbuh di samping kanan kiri atau belakang rumah, tidak jauh dari dapur keluarga untuk memudahkan pengambilan rimpang. Budidaya dan pemeliharaan kunyit dilakukan sederhana, antara lain dengan melakukan pembersihan gulma sekitar rumpun tanaman. Pemupukan jarang dilakukan karena anggapan masyarakat bahwa kunyit dapat tumbuh dengan sendirinya. Pada awal musim penghujan, tunas-tunas kunyit tumbuh dan selama musim hujan sampai dengan awal musim kemarau rumpun-rumpun kunyit akan tumbuh dengan subur. Rumpun-rumpun mulai rebah saat musim kemarau, dimana tanah menjadi sangat kering dan secara vegetative rimpang kunyit sudah cukup matang untuk dipanen.

Kunyit telah dipelajari secara luas sebagai salah satu rempah dan herba berpotensi medik yang dapat berperan besar dalam anekaragam penyembuhan penyakit. Namun demikian, apreasiasi masyarakat terhadap tanaman kunyit dapat dikatakan rendah. Di kebun dan pekarangan tradisional, upaya untuk membudidayakan kunyit kurang diminati oleh kebanyakan masyarakat karena nilai ekonomi kunyit yang rendah.

Kunyit sebenarnya mudah untuk dibudidayakan. Kunyit dapat tumbuh secara liar dan memperbanyak populasinya di kebun secara cepat. Upaya yang dapat  dilakukan dalam mempertahankan populasi kunyit di kebun adalah dengan membuat petak tertentu dalam kebun-pekarangan rumah sebagai lokasi tumbuh dan berkembang biak bagi kunyit. Kunyit juga dapat disosialisasikan sebagai herba dan tanaman obat keluarga yang dapat ditanam dalam wadah-wadah plastic (polibag) pada halaman sempit.

Budidaya kunyit secara luas dapat dilakukan dengan menggandeng industri farmasi  atau industri makanan yang membutuhkan kunyit. Saat itu, masyarakat enggan menanam kunyit karena jaminan pasar yang lemah. Hasil panen kunyit yang melimpah belum tentu dapat diserap oleh pasar. Selain itu, penanaman tanpa mengikuti prinsip-prinsip budidaya yang baik akan menghasilkan kunyit yang tidak sesuai dengan permintaan industri. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dilakukan pembinaan budidaya dan kerjasama dengan industri untuk menjamin budidaya kunyit secara baik dan berkelanjutan di masyarakat, sehingga meningkatkan nilai kunyit sebagai salah satu rempah dengan nilai ekonomi yang layak untuk dibudidayakan. Dengan demikian, pelestarian kunyit pada kebun masyarakat dapat terjamin. Selain itu, perbaikan pengelolaan kunyit kering perlu dipelajari dan dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan nilai tambah dari kunyit.

 

Disadur dari : Luchman Hakim, Rempah & Herba Kebun-Pekarangan Rumah Masyarakat: Keragaman, Sumber Fitofarmaka dan Wisata Kesehatan-kebugaran, Diandra Pustaka Medika 2015

Share it :
Facebook
WhatsApp
Email
Print

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Lihat Juga artikel Lainnya

Artikel Terkait

kanker
NatureAce

Kanker

Apa itu Penyakit Kanker Kanker adalah kelompok penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol dan berpotensi menyebar ke

Baca Semua...»
NatureAce

Tifus

Tifus (tipes) atau demam tifoid adalah penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri Salmonella typhi yang menyebar melalui makanan dan minuman

Baca Semua...»
NatureAce

Usus Buntu

Penyakit usus buntu atau apendisitis adalah peradangan pada usus buntu yang disebut juga sebagai apendiks. Apendiks adalah suatu kantung kecil

Baca Semua...»
otak
NatureAce

Abses Otak

Abses otak merupakan kumpulan cairan nanah yang berkembang pada otak dikarenakan adanya infeksi. Abses otak tersebut menyebabkan pembengkakan pada otak

Baca Semua...»
NatureAce

Listeria

Listeria atau listeriosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang biasanya masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang dikonsumsi.

Baca Semua...»
NatureAce

Migrain

Migrain adalah rasa sakit berdenyut pada satu sisi kepala. Migrain sering disertai dengan mual, muntah dan peningkatan kepekaan terhadap cahaya

Baca Semua...»

Login

0