Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Disebut “pusat” karena sistem tersebut sebagai pusat informasi dan koordinasi seluruh tubuh. Infeksi sistem saraf pusat disebabkan oleh infeksi virus maupun bakteri yang dapat menyerang meninges atau selaput pembungkus otak (meningitis) atau otak (ensefalitis).

Penyebab :

Virus yang menginfeksi sistem saraf pusat misalnya virus herpes, arbovirus, virus coxsackie, echovirus, dan enterovirus. Virus dapat merusak sistem saraf pusat melalui 2 cara, yaitu dengan menginfeksi otak secara langsung dan menyebabkan bengkak di otak, maupun dengan menginfeksi bagian tubuh lain sehingga mengganggu daya tahan tubuh dan merusak saraf.

Pada bayi, bayi dapat terinfeksi virus karena kontak dengan jalan lahir yang terinfeksi virus, maupun menghirup droplet atau percikan yang mengandung virus.Infeksi sistem saraf pusat juga dapat disebabkan oleh bakteri. Jenis bakteri yang dapat menyerang sistem saraf pusat berbeda beda tergantung usia, rute infeksi, dan daya tahan tubuh seseorang.

Pada bayi dan anak-anak, infeksi dapat disebabkan karena bakteri Streptococcus agalactiae, Escherichia coli, Listeria monocytogenes. Jika bayi terkena infeksi dalam 48 jam setelah lahir, biasanya infeksi tersebut didapatkan dari ibunya. Pada remaja dan dewasa, infeksi biasanya disebabkan karena bakteri Neisseria meningitidis (sangat menular melalui pernapasan), dan Streptococcus pneumoniae. Selain itu, Staphylococcus aureus juga dapat menyebabkan meningitis yang parah.Selain virus dan bakteri, meningitis juga dapat disebabkan karena jamur.

Gejala :

  1. Suhu tubuh terlalu tinggi atau rendah
  2. Masalah makan (menolak makan)
  3. Muntah
  4. Rewel berlebihan atau menangis
  5. Memukul bibir, mengunyah tanpa sadar, menatap ke arah yang berbeda, kejang
  6. Lesu
  7. Jika meningitis (radang selaput otak) menjadi parah, bintik-bintik di tulang tengkorak (disebut fontanel) dapat membengkak karena tekanan di dalam tengkorak meningkat.

Cara mencegah :

  1. Melakukan vaksinasi.
  2. Melakukan hidup bersih dan sehat. Cuci tangan dengan sabun dan air setelah buang air, sebelum makan, dan setelah makan.
  3. Hindari gigitan nyamuk untuk menghindari penularan virus dari nyamuk.
  4. Memberikan antibiotik (ciprofloxacin atau ceftriaxon) pada anggota keluarga yang menderita meningitis.
  5. Mengisolasi penderita meningitis bakteri selama 24 jam agar tidak melakukan penularan.

Solusi herbal :

1. Sage

2. Ginkgo biloba

3. Kunyit

4. Peterseli dan thyme

5. Ginseng

Alternatif lain :

Meningitis bakteri : pengobatan dilakukan dengan pemberian antibiotik. Obat-obatan lain seperti kortikosteroid juga dapat diberikan untuk membantu mengurangi risiko komplikasi, seperti pembengkakan otak atau kejang.

Meningitis virus : Pemberian parasetamol dapat digunakan untuk meredakan gejala sakit kepala dan demam. Bayi yang terkena infeksi meningitis virus membutuhkan perawatan suportif dengan memberikan rasa hangat dan diberi banyak cairan dan obat-obatan untuk mengobati demam atau kejang. Obat antivirus tidak efektif untuk sebagian besar infeksi sistem saraf pusat dan meningitis virus tidak diobati dengan antibiotik. Namun, infeksi yang disebabkan oleh virus herpes simpleks dapat diobati dengan asiklovir melalui intravena. Meningitis jamur, Meningitis yang disebabkan oleh jamur diobati dengan obat anti jamur oral dan intravena.

 

Sumber : disarikan dari berbagai sumber.

PRODUK JAMU TERKAIT TULISAN INI
No data was found
HUBUNGI KAMI :
Bagikan :
Facebook
WhatsApp
Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Lihat Juga artikel Lainnya

Artikel Terkait

NatureAce

Radang Amandel

Radang amandel pada umumnya dialami oleh anak-anak, dengan berupa dua kelenjar kecil yang terdapat di dalam tenggorokan. Fungsi utama organ

Baca Semua...»
sambiloto
NatureAce

Sambiloto

Sambiloto (Andrographis Paniculata) tumbuh liar di tempat terbuka, seperti di kebun, tepi sungai, tanah kosong yang agak lembap, atau di

Baca Semua...»
NatureAce

Kunyit Putih

Kunyit putih, juga dikenal sebagai kunyit putih liar atau kunyit barat (Curcuma zedoaria), adalah tanaman herbal yang telah lama digunakan

Baca Semua...»
jeruk purut
NatureAce

Jeruk Purut

Jeruk purut banyak ditanam di pekarangan / di kebun-kebun. Daunnya merupakan daun majemuk menyirip beranak daun satu. Tangkai daun sebagian

Baca Semua...»
krangean
NatureAce

Krangean

Krangean memiliki habitus : Pohon, tinggi kurang lebih 15 m. Batang : Tegak, berkayu, bulat, percabangan simpodial, putih kotor. Daun

Baca Semua...»
srikaya
NatureAce

Srikaya

Srikaya merupakan tanaman perdu sampai pohon, berumah satu, berkelamin ganda, tinggi 2-7 m. Batang gilik, percabangan simpodial, ujung rebah, kulit

Baca Semua...»
kolesom jawa
NatureAce

Ginseng Jawa

Kolesom Jawa, atau orang menyebutnya dengan Som Jawa atau ginseng jawa adalah sejenis tanaman berbunga dari genus Talinum. Gingseng Jawa

Baca Semua...»
NatureAce

Asam Kranji

Asam Kranji Asam kranji atau asam keranji adalah buah kecil sebesar anggur, berbentuk bulat pipih. Buah asam kranji disukai banyak

Baca Semua...»
NatureAce

Alkaptonuria

Alkaptonuria adalah salah satu penyakit yang langka dan merupakan penyakit yang turun menurun (genetik) di mana terjadi mutasi pada gen

Baca Semua...»

Login

0