Abstract
Penelitian dan penulisan dilakukan oleh Fiska Maya Wardhani, Gabriella Fransisca Ong, Livia Virgoh, Adhayani Lubis, Marah Halim Nasution
Kunyit putih memiliki kandungan zat utama kurkumin yang mengandung diferuloylmethan sebagai antioksidan alami. Kurkumin memiliki manfaat sebagai antiinflamasi, antikanker, antifungal, antidiabetes dan antikolesterol. Kunyit putih banyak dibudidayakan di daerah Jawa, khususnya di Jawa Barat, Jawa Timur, terutama di hutan jati Jawa Tengah karena  obat tradisional dipercaya warga setempat mempunyai efek samping yang ringan daripada  obat modern, tetapi belum banyak penelitian mengenai toksisitas dan dosis aman dari kunyit putih. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dosis toksisitas akut  ekstrak kunyit putih (Curcuma zedoaria) terhadap kadar gula darah dan kolesterol. Penelitian eksperimental ini melibatkan 6 kelompok tikus dengan perlakuan yang berbeda, 2 kelompok kontrol yaitu : kelompok normal dan kelompok NaCMC 1%, dan 4 kelompok perlakuan dengan dosis 250 mg/KgBB, 500 mg/KgBB, 750 mg/KgBB, dan 2000 mg/KgBB. Kadar gula darah dan kolesterol diukur dengan spektrofotometri, setelah tikus diberi perlakuan selama 14 hari. Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan, dosis paling efektif untuk menurunkan kadar gula darah adalah 500mg/kgBB. Berdasarkan uji One Way Anova terdapat perbedaan KGD yang signifikan antara Kelompok Normal dan Na CMC 1% dengan EKP250, EKP500, EKP750, dan EKP2000 serta tidak terdapat perbedaan kolestrol yang signifikan antara Kelompok Normal dan Na CMC 1% dengan EKP250, EKP500, EKP750, dan EKP2000.
Â
Comments are closed.